Bundaran HI Diperkirakan Tenggelam Tahun 2025, Solusinya Reklamasi?

TEMPO | 23 November 2018 | 09:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Baru - baru ini Prabowo Subianto, mengacu data Persatuan Bangsa - Bangsa, menyebut bahwa Bundaran HI akan tenggelam pada 2025. Pernyataan ini, oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta Prasetio Edi Marsudi, didukung. Menurut Prasetio, untuk mengantisipasi banjir, salah satunya dengan cara reklamasi. 

"Itulah gunanya yang namanya reklamasi, larinya ke situ. Kalau analisa kami, 2031 penurunan tanah menggenang ke daerah Kota, Istana, tapi nggak sampe seperti yang dikatakan Pak Prabowo," ujar Prasetio di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Kamis, 22 November 2018. 

Prasetio juga sepakat dengan cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mencegah Jakarta tenggelam dengan membangun tanggul rasaksa atau NCICD di pantai Jakarta.

Menurut dia, rencana pembuatan tanggul itu tinggal dipercantik. "Pembangunan tanggul harus jalan, enggak ada yang haram, yang haram kalau terjadi suap (dalam pembangunan)," ujar  Prasetio. 

Pernyataan Prabowo sendiri soal permukaan air laut akan mencapai Bundaran HI pada 2025 menghebohkan masyarakat. Prabowo mengatakan data tersebut ia kutip dari United Nation atau Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). 

"United Nations memprediksi bahwa air dari Tanjung Priok pada 2025 akan sampai di Grand Hyatt, di Kempinski, di Bundaran HI," kata Prabowo saat berpidato dalam acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 21 November 2018.

Menurut Prabowo, air Laut Jakarta meningkat 5 sentimeter setiap tahunnya. Dia lantas menyinggung adanya ribuan masyarakat yang tinggal di atas air di Jakarta Utara.

Prabowo menyebut kondisi itu menyedihkan lantaran kawasan itu berjarak satu jam saja dari Istana Negara. "Ribuan orang yang tinggal di Tanjung Priok tinggal di atas air. Ruang tamu mereka terisi air," ujar Prabowo.

Anies Baswedan tak menampik bahwa permukaan air di Jakarta, khususnya di bagian utara, terus mengalami penurunan. Oleh sebab itu, ia mengatakan telah melakukan beberapa langkah antisipasi agar permukaan tanah tak menjadi di bawah air.

Selain membangun bendungan rasaksa, Anies Baswedan akan memasifkan program drainase vertikal. Dengan sistem itu, air hujan yang turun akan segera masuk ke dalam tanah dan menahan penurunan tanah, sehingga kelak kawasan seperti Bundaran HI tidak tenggelam. 

Soal penyedotan air di bawah tanah, Prasetio mengatakan, hal itu juga berimbas terhadap penurunan permukaan tanah. Namun, menurut dia saat ini volume penyedotan itu masih kecil. "Tapi kalau pembangunan hotel apartemen, itu nyedotnya gede banget," kata Prasetio. 

TEMPO.CO

Penulis : TEMPO
Editor: TEMPO
Berita Terkait